4 Besar MotoGP 2024 Mirip Era “Alien”, Tutur Pecco Bagnaia

Global Sport News – Pecco Bagnaia baru-baru ini menyatakan bahwa persaingan di MotoGP 2024 antara dirinya, Jorge Martin, Enea Bastianini, dan Marc Marquez sedang menuju ke arah yang mirip dengan rivalitas legendaris dari era ‘Four Aliens’ dan ‘Baby Alien.’ Pada masa itu, MotoGP dikuasai oleh empat pembalap top yaitu Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa, dengan Marc Marquez yang kemudian masuk sebagai tambahan ketika Stoner pensiun.

Sejak tahun 2006, ‘Four Aliens’ dikenal sebagai dominator utama di ajang MotoGP, memperlihatkan performa yang luar biasa di hampir setiap balapan. Casey Stoner mundur dari dunia balap pada 2013, dan posisinya digantikan oleh Marc Marquez, yang langsung mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pembalap terbaik di generasinya. Seiring berjalannya waktu, rivalitas ini mulai meredup saat Pedrosa, Lorenzo, dan Rossi secara bertahap memutuskan untuk pensiun dari MotoGP.

Namun, menurut Bagnaia, ada potensi bagi persaingan serupa untuk kembali terjadi di musim ini. Pasalnya, hanya ia, Martin, Bastianini, dan Marquez yang menunjukkan konsistensi tinggi dalam memperebutkan podium dan kemenangan sepanjang musim 2024. Menjelang empat seri terakhir di kalender balap, hanya keempat pembalap ini yang memiliki peluang matematis untuk menjadi juara dunia, menunjukkan bahwa mereka adalah yang terdepan dalam pertarungan memperebutkan gelar.

Bagnaia yakin bahwa kemampuan dan determinasi mereka sebagai rival utama membuat suasana kompetisi terasa seperti era ‘alien’ yang legendaris, di mana setiap balapan menjadi ajang pertarungan intens di antara para pembalap terbaik. Ini membuka kemungkinan untuk melihat kembali dinamika rivalitas yang ketat dan penuh aksi seperti di masa lalu MotoGP.

Membangkitkan Rivalitas Legendaris

Pecco Bagnaia berbicara secara terbuka mengenai persaingan ketat di MotoGP 2024, mengakui bahwa situasinya sangat menantang dan rawan kesalahan. Menurutnya, tekanan untuk tampil maksimal di setiap balapan sangat tinggi, terutama ketika harus bersaing ketat demi meraih poin yang tipis. “Kami berada dalam situasi di mana sangat mudah melakukan kesalahan. Kami selalu berada di ujung tanduk, dan pada akhirnya kami selalu bertarung sengit demi poin kurang dari 10 setiap akhir pekan,” ujar Bagnaia dalam wawancaranya dengan GPOne setelah berhasil memangkas jarak poin dari Jorge Martin menjadi hanya 10 poin di Sirkuit Motegi, Jepang, pada Minggu (6/10/2024).

Pada balapan di Motegi tersebut, Bagnaia menunjukkan performa luar biasa bersama para rival utamanya di musim ini. Empat posisi teratas diisi oleh dirinya, Jorge Martin, Marc Marquez, dan Enea Bastianini secara berurutan. Ini menjadi pemandangan yang sudah cukup sering terlihat musim ini, baik di balapan Sprint maupun di balapan utama Grand Prix, menunjukkan dominasi mereka dalam perebutan gelar juara dunia.

Bagnaia juga menyoroti kemiripan situasi saat ini dengan era legendaris MotoGP yang diwarnai oleh rivalitas sengit antara Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Casey Stoner, dan Marc Marquez. “Ini seperti kembali ke masa lalu, hari-hari ketika Valentino, Lorenzo, Pedrosa, Stoner, dan juga Marquez selalu finis di empat besar. Kami sedang menuju ke arah itu. Jorge dan saya selalu berada di depan, sementara Marc dan Enea semakin mendekat,” jelasnya.

Menurut Bagnaia, dinamika persaingan di antara mereka empat pembalap saat ini menunjukkan bahwa MotoGP sedang mengalami kebangkitan rivalitas yang intens dan berkualitas. “Sekali lagi, hari ini kami berempat yang membuat perbedaan,” tambahnya, menegaskan bahwa dirinya, Martin, Marquez, dan Bastianini adalah pemain kunci yang terus mendominasi puncak klasemen musim ini. Persaingan ketat di antara mereka tidak hanya menciptakan tontonan seru bagi para penggemar, tetapi juga membawa kembali kenangan masa-masa keemasan MotoGP di era ‘Four Aliens.’

Ketegangan Lebih Tinggi dari Era Rossi vs Lorenzo

Pecco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo Team, mengungkapkan bahwa persaingan ketatnya dengan Jorge Martin selama dua musim terakhir terasa jauh lebih menantang dibandingkan rivalitas klasik antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di masa lalu. Bagnaia menjelaskan bahwa perbedaannya terletak pada frekuensi kesalahan yang mereka lakukan, yang membuat setiap balapan penuh dengan ketegangan dan tantangan.

“Valentino dan Lorenzo pada waktu itu hampir tidak pernah melakukan kesalahan. Mereka selalu berada di posisi pertama dan kedua, menciptakan duel yang begitu stabil dan konsisten,” ujar Bagnaia. “Namun, bagi kami, setiap kesalahan kecil bisa berarti perbedaan besar. Kami berdua sering kali berada di ujung tanduk, dan dalam kondisi seperti ini, kesalahan sekecil apa pun bisa mengakibatkan hilangnya banyak poin atau kesempatan untuk merebut kemenangan.”

Bagnaia juga menyoroti bahwa walaupun saat ini Martin unggul dengan selisih 10 poin di klasemen pembalap, keunggulan tersebut masih dianggap rapuh mengingat persaingan sengit yang terus berlanjut di setiap seri balapan. “Keunggulan 10 poin yang dimiliki Jorge mungkin terlihat kecil, tetapi dalam konteks persaingan kami, jarak tersebut tidak memberikan rasa aman,” tambahnya.

Hingga saat ini, Jorge Martin masih berada di puncak klasemen pembalap dengan total 392 poin. Bagnaia mengikuti di posisi kedua dengan 382 poin, sementara Enea Bastianini menempati posisi ketiga dengan 313 poin, dan Marc Marquez berada di posisi keempat dengan 311 poin. Persaingan ketat antara keempat rider ini mencerminkan tingkat kompetisi yang luar biasa di MotoGP musim ini, menghidupkan kembali kenangan akan rivalitas legendaris di masa lalu.

Simak Berita menarik Lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *