MotoGP 2024, Jorge Martin Siap Terima Tantangan Bagnaia

Global Sport News – Jorge Martin dengan antusias menerima tantangan Pecco Bagnaia untuk mencapai seri terakhir MotoGP 2024 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, dengan poin klasemen yang seimbang. Kedua pembalap ini menyatakan bahwa jika mereka bisa memperebutkan gelar dunia dengan jumlah poin yang sama hingga balapan terakhir, maka perebutan gelar akan menjadi lebih seru dan kompetitif.

Baik Bagnaia maupun Martin sepakat bahwa mereka adalah dua pembalap yang paling kuat dan paling konsisten sepanjang musim ini. Meskipun begitu, mereka juga tidak ragu untuk mengakui bahwa kesalahan adalah bagian dari perjalanan mereka di musim ini. Kesalahan-kesalahan inilah yang membuat perburuan poin di antara keduanya semakin ketat dan tidak dapat diprediksi.

Setelah Bagnaia berhasil mengalahkan Martin dalam balapan di MotoGP Motegi, Jepang, pada Minggu, 6 Oktober 2024, persaingan di klasemen menjadi semakin panas. Martin, yang sebelumnya memimpin dengan selisih yang nyaman, kini melihat keunggulannya atas Bagnaia semakin menipis. Di podium, Marc Marquez yang bergabung bersama mereka dengan senyum jahil, menanyakan berapa selisih poin di antara kedua rival tersebut dengan empat seri balapan tersisa musim ini.

Persaingan antara Jorge Martin dan Pecco Bagnaia semakin menarik untuk disaksikan, dengan keduanya menunjukkan tekad kuat untuk terus saling menantang hingga seri terakhir. Dengan ketatnya persaingan di papan atas klasemen, MotoGP 2024 diprediksi akan menyajikan duel yang menegangkan antara dua pembalap hebat ini hingga akhir musim.

Pertanyaan Iseng Marc Marquez Picu Ketegangan

Di ruang pendinginan sebelum prosesi podium MotoGP di Motegi, Marc Marquez memecah suasana dengan sebuah pertanyaan yang tampak sederhana namun penuh arti. Ia bertanya kepada Jorge Martin dan Pecco Bagnaia tentang jarak poin yang kini memisahkan mereka dalam klasemen MotoGP 2024.

“Jadi, berapa poin yang kini memisahkan kalian?” tanya Marquez, menciptakan momen penuh keingintahuan di antara para rider papan atas tersebut.

Bagnaia dengan tenang menjawab, “Sepuluh. Sekarang situasinya akan terus seperti ini.”

Marquez, yang dikenal dengan kepribadiannya yang selalu penuh antusiasme, merespons dengan cepat, “Sepuluh? Menarik.” Ia kemudian melanjutkan dengan nada yang menantang, “Jorge harus membiarkanku menutup jarak menjadi nol dan kami bisa pergi ke Valencia tanpa margin!”

Mendengar tantangan tersebut, Martin, sambil tersenyum, merespons dengan nada setuju, “Aku akan tanda tangan untuk itu.” Momen itu pun diwarnai dengan tawa ringan di antara ketiga pembalap.

Bagnaia kemudian menegaskan kembali pandangannya dalam jumpa pers setelah balapan. Ia menyatakan tidak akan keberatan jika persaingan gelar dunia antara dirinya dan Martin harus berlangsung hingga seri terakhir di Valencia, seperti yang terjadi pada musim sebelumnya. Bagnaia bahkan berharap agar kali ini mereka bisa bersaing tanpa ada selisih poin di antara mereka, yang tentunya akan menjadikan duel mereka semakin intens.

Sebagai informasi tambahan, Bagnaia telah mengumpulkan 8 kemenangan Grand Prix musim ini, sementara Jorge Martin mengoleksi 3 kemenangan. Keduanya sama-sama menunjukkan performa yang konsisten dan memimpin di puncak klasemen dengan persaingan yang semakin ketat menjelang akhir musim MotoGP 2024.

Peluang Kecil Lebih Baik daripada Tidak Ada Peluang

Pecco Bagnaia menyatakan bahwa ia tidak keberatan jika harus tiba di seri penutup MotoGP 2024 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, dengan poin yang sama dengan Jorge Martin. Bagnaia membayangkan skenario di mana perebutan gelar dunia berlangsung ketat hingga balapan terakhir, dan siapa pun yang memenangkan balapan di Valencia akan menjadi juara dunia.

“Jika tiba di Valencia dengan poin yang sama, itu akan sangat menarik karena siapa pun yang memenangkan balapan itu akan memenangkan semuanya,” kata Bagnaia. Ia juga mengingat kembali persaingan di Moto3 tahun 2013, di mana Luis Salom, Maverick Vinales, dan Alex Rins terlibat dalam perebutan gelar hingga seri terakhir. Bagnaia menyebut skenario seperti itu sangat menyenangkan dan menantang bagi semua pembalap yang terlibat.

Sementara itu, Jorge Martin, dalam wawancaranya dengan Diario AS, setuju dengan gagasan Bagnaia. Martin menyatakan bahwa, sebagai seorang pembalap yang realistis dan penuh perhitungan, dia akan menyambut skenario seperti itu dengan tangan terbuka. “Sebagai seseorang yang realistis dan berdarah dingin, saya akan tanda tangan jika tiba di Valencia dengan peluang menjadi juara. Ini berarti setelah tiga balapan di Asia, kami tetap berada di level yang sama, dan itu menunjukkan kami berdua telah bekerja dengan sangat baik,” ungkap Martin.

Martin menambahkan bahwa memiliki peluang kecil lebih baik daripada tidak ada peluang sama sekali. Baginya, yang terpenting adalah tetap memiliki kesempatan untuk merebut gelar juara dunia di Valencia, meskipun persaingannya ketat. “Saya lebih memilih tiba di Valencia dengan peluang untuk menang daripada tanpa peluang sama sekali. Tentu saja saya akan memberikan 100%, mencoba memenangkan sebanyak mungkin balapan, dan berusaha tetap berada di depan Pecco untuk tiba di Valencia dengan keunggulan. Namun, jika itu tidak memungkinkan, saya tetap akan berjuang,” tutup Martin.

Simak Berita menarik Lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *